Wanita Yang Tinggal Di Dalam Rumahnya Pahalanya Seperti Orang Yang Berjihad Di Jalan Allah, Islam Menjunjung tinggi Kedudukan Wanita Dalam Kehidupannya. Mereka Dilindungi Hak-Haknya, Ditinggikan Martabatnya Dan Dimuliakan Posisinya. Salah Satu Kemuliaan Yang Ada Pada Dalam Diri Wanita Yaitu Diperintahkan Untuk Tinggal Dan Menetap Dirumah-rumah Mereka.
“Siapa Saja di antara kalian tinggal di Tempat tinggalnya, dia memperoleh pahala Mujahid Di jalan Allah. ” (Hadist Nabi SAW)
ALLAH SWT Berfirman, Dan Sebaiknya Anda Tetaplah Tinggal Dirumah-rumah Kalian Dan Jangan sampai Kalian Berhias Dan Bertingkah Laris Seperti Beberapa orang Jahiliyah Yang Dulu.
Dirikanlah Shalat, Tunaikanlah Zakat Serta Patuhilah Allah Dan Rasul-Nya. Sebenarnya Allah Punya maksud Akan Menyingkirkan Dosa Dari Anda, Wahai Ahlulbait, Dan Menyingkirkan Anda Sebersih-Bersihnya (QS. Al-Ahzab) 33 : 33.
Ibnu Katsir Menuturkan Kalau Arti Ayat Itu Di atas Berarti Tetaplah Dirumah-rumah Kalian Dan Jangan sampai Keluar Tanpa ada Ada Keperluan. Termasuk juga Keperluan Syar’i Yang Membolehkan Wanita Keluar Tempat tinggal Yaitu Shalat Di Masjid Dengan Sebagian Prasyarat Tertentu.
Pekerjaan Paling utama Seseorang Muslimah Memanglah Ada di rumah. Dia mendidik anak-anak, melayani suami, dan melindungi harta Keluarga. bila Muslimah dapat menggerakkan tugasnya Dengan Ikhlas Allah bakal memberi kebaikan dalam kehidupannya.
Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Aszhim di kisahkan, ”seorang wanita datang menjumpai Rasulullah SAW. Lalu berkata, wahai Rasulullah lelaki mempunyai keutamaan dan mereka juga berjihad Di jalan Allah. Apakah untuk kami wanita dapat memperoleh amalan orang yang jihad di jalan Allah SWT?
Rasulullah SAW bersabda : , ’siapa saja diantara kalian yang tinggal di tempat tinggalnya jadi dia memperoleh pahala Mujahid Di jalan Allah. ”
Tetapi Islam tak mengekang kebebasan wanita untuk meningkatkan potensinya. muslimah tetaplah harus menuntut pengetahuan walau mengharuskannya ke luar tempat tinggal dengan adab dan langkah yang sesuai sama Syar’i.
Bahkan juga, bila dalam keadaan tertentu wanita berkemauan mencari nafkah untuk menolong penuhi keperluan keluarga, tetaplah di perbolehkan dengan memerhatikan adabnya, seperti izin suami, tutup aurat dan tetaplah melindungi pergaulan, hingga bisa pelihara kemuliaan dan kesuciannya.
