Ada banyak mitos mengenai makanan pedas, misalnya akan jadi parah bisul, buat perut mules dan yang lain. Walau sebenarnya, beberapa penelitian tunjukkan sambal cabai pedas ternyata malah dapat membuat perlindungan perut dan menghindar rusaknya lambung. Makanan ini malah tinggi nutrisi, seperti kalsium plus vitamin A dan C.
Bahkan, terdapat banyak bukti cabai pedas malah kurangi kemungkinan penyakit kardiovaskular, menolong menghindar diabetes dan tingkatkan metabolisme badan. Cabai juga disebut-sebut mempunyai sebagian kekuatan untuk mencegah kanker.
Dr. Khursheed Jeejeebhoy, Pakar Pencernaan yang juga Profesor (Emeritus) Kedokteran di Kampus Toronto, Kanada, mengakui kerap temukan pasien di kantornya yang hindari memakan cabai pedas.
" Setiap kali orang mempunyai masalah perut, mereka bakal berkata, 'saya betul-betul hindari makanan pedas untuk menyembuhkan perut saya'. Walau sebenarnya tak ada bukti yang perlu mereka cemaskan.kuatirkan. Rempah-rempah (cabai) diolah untuk di nikmati, dan tak ada bukti kalau makanan pedas itu buruk untuk Anda, " tuturnya, seperti diambil dari besthealthmag. ca.
Dokter Jeejeebhoy meneruskan, rasa pedas seperti membakar dan melukai pencernaan itu adalah dampak capsaicin yang merangsang ujung saraf. " Ini memanglah perasaan yang jelek (seperti terbakar), namun tak ada bukti kalau hal semacam itu membuahkan luka atau mengakibatkan ulserasi atau luka berbentuk apapun di saluran pencernaan. "
Bahkan juga, dia meneruskan, terdapat beberapa bukti kalau cabai begitu baik untuk Anda. Penelitian paling baru menyampaikan, cabai pedas bisa menguatkan ketahanan badan. Suatu studi laboratorium di Inggris, umpamanya, temukan kalau capsaicin (zat didalam cabai) bisa membunuh sel-sel kanker pankreas tanpa ada merugikan beberapa sel di sekelilingnya.
Beberapa peneliti yakin ini mungkin saja menuturkan kenapa orang yang tinggal di Meksiko dan India--yang suka makan pedas-- cenderung mempunyai tingkat lebih rendah diserang kanker dibandingkan beberapa orang Barat yang suka makanan dengan rasa hambar.
Penelitian di Australia juga memberi bukti bagus manfaat cabai, satu diantaranya temukan kalau memberikan cabai untuk makanan bisa membuat perlindungan tubuh dari penimbunan kolesterol dalam darah. Manfaat lain, mengonsumsi cabai dengan teratur dapat juga kurangi insulin yang mungkin saja mempunyai implikasi dalam mencegah dan penyembuhan diabetes.
Lalu bagaimanakah dampak memakan cabai pada perut? Menurut suatu riset di Hungaria, cabai pedas sesungguhnya dapat turunkan asam lambung, kurangi perdarahan lambung akibat meminum obat NSAIDs (non-steroidal anti-inflammatory drugs), seperti aspirin. Bahkan juga suatu riset di Singapura temukan fakta, memakan cabai setiap hari kurangi 53 % risiko tukak (luka pada dinding) lambung.
