Kedok Cecep (29), seorang pengemis di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, yang terlihat tak dapat jalan disebabkan lumpuh, pada akhirnya terbongkar. Kenyataannya, keadaan Cecep tak cacat dan fisiknya relatif bagus. Bekerja sebagai pengemis, dalam setengah hari, dia memperoleh Rp 251 ribu.
Terbongkarnya kedok Cecep, sesudah dia terjaring operasi penertiban gelandangan dan pengemis, yang di gelar Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) kota Pontianak, Kamis (28/1) siang, di kawasan Jalan Danau Sentarum, di seputar SMK Negeri 1, Pontianak. Waktu mengemis, dia kenakan sarung, kaus dan topi.
" Sesudah dibawa ke kantor, kita teliti keadaan fisiknya dengan memohon dia buka sarungnya, nyatanya kedua kakinya normal, " kata Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja kota Pontianak, Aswin Djafar, pada wartawan di Pontianak, Kamis (28/1).
Kondisi Cecep selesai terjaring razia 2016 merdeka. com/istimewa
Selesai petugas mengecek keadaan fisiknya, Cecep yang mengakui asal Bandung Jawa Barat dan tinggal mengontrak tempat tinggal di kawasan Pontianak Timur itu, mengakui tinggal di Pontianak dan mengemis, telah cukup lama.
" Kita periksa jumlah duit yang dia peroleh, nilainya Rp 251 ribu cuma untuk setengah hari mengemis, " tutur Aswin.
Diterangkan Aswin sesudah ada dalam perlakuan pihaknya, gagasannya Cecep bakal dipulangkan ke daerah aslinya. Aswin mewanti-wanti, jika nanti Cecep nekat kembali pada Pontianak dan kembali mengemis, dia tak segan untuk mengolah sesuai sama ketentuan yang berlaku.
" Kami tindak tegas lewat proses hukum, " tegas Aswin.
Pemkot Pontianak, memanglah tengah gencar, untuk lakukan penertiban pada gelandangan dan pengemis di beberapa pojok kota di Pontianak. Salah satunya, pengemis yang ada di lokasi perempatan jalan.
" Kita selalu lakukan penyisiran pada pengemis ataupun anak-anak yang mengemis di perempatan lampu merah, " tutup Aswin.
